ANDA tentu pernah mendapatkan serangan panik mendadak dengan degup jantung yang semakin kencang, otot tegang, dan pusing. Terdapat cara cepat menyembuhkan serangan satu ini.
Serangan panik datang secara tiba-tiba dan sering tidak ada pemicunya. Sederhananya, serangan panik bisa menakutkan, tapi jika Anda mampu mengenali apa yang terjadi, Anda dapat belajar mengatasinya secara efektif.
Para ahli percaya bahwa serangan panik terjadi ketika pikiran normal kita “melawan atau lari” ketika merespons tindakan segera. Dengan kata lain, serangan panik melibatkan perasaan terancam ketika tidak ada bahaya yang sebenarnya hadir.
Jika mungkin Anda mengalami serangan panik, inilah beberapa hal untuk meringankannya, seperti diulas Shine:
1. Tarik napas
Ketika mengalami serangan panik, orang sering kali mulai bernapas cepat. Dapat dimengerti karena ini merupakan kelanjutan gejala lain, seperti ketegangan otot dan detak jantung cepat.
Pertama, pahami bahwa Anda tidak akan berhenti bernapas selama serangan panik. Untuk menenangkan pernapasan, mulailah dengan menyesuaikan postur tubuh pada posisi tegak.
Tarik napas perlahan dan dalam. Ambil napas dalam hitungan 5-10 detik. Ketika paru-paru Anda penuh, cobalah menahan napas 1-2 detik. Kemudian, hembuskan secara perlahan, ulangi hingga Anda merasa lebih tenang. Pastikan Anda bernapas dari perut.
2. Rilekskan otot
Satu gejala serangan panik yang sangat umum adalah ketegangan otot, dan mereka yang mengalaminya berulang kali sering menderita ketegangan otot kronis.
Berlatihlah rileksasi otot untuk membantu Anda belajar mengurangi serangan panik. Mulai dengan kaki, caranya kepalkan jari-jari kaki erat sekira 10 detik, kemudian lepaskan.
Fokus pada sensasi yang Anda rasakan ketika otot-otot mengepal, yang kontras dengan perasaan ketika Anda santai. Ulangi beberapa kali, kemudian pindah ke kelompok otot lain, seperti di lengan, perut, dan tangan.
3. Jangan coba mengelak
Jika Anda mengelak dari pemicu panik, berarti Anda mengatakan kepada otak bahwa Anda tidak dapat menangani situasi yang memicu panik. Pengelakan seperti ini akan membuat Anda terbiasa takut menghadapi berbagai situasi tidak terduga.
Cobalah mengadopsi sikap “let it happen/biarkan terjadi”. Katakan pada diri bahwa serangan panik akan berlalu. Anda dapat menutup mata lalu membayangkan serangan panik bak gelombang pantai. Anda berada di tengah badai, tapi hanya perlu naik gelombang hingga mencapai pantai. Anda akhirnya akan sampai di sana.
4. Fokus pada sesuatu di luar diri
Bicara dengan orang lain atau melihat objek lain dapat mengurangi gejala serangan panik. Membelai anjing atau kucing adalah cara yang bagus untuk menurunkan rasa tidak nyaman. Tindakan sederhana dari binatang bisa mengimbangi denyut jantung yang cepat disebabkan oleh panik.
Cobalah menyentuh benda di sekitar untuk membawa diri kembali berhubungan dengan realita. Berfokus pada hal-hal di luar diri dapat membantu Anda lebih tenang.
No comments:
Post a Comment