Wednesday, 23 November 2011

Monster-Monster yang Ada di Sekitar Kita

Monster? sebenarnya bukan monster yang selama ini kamu ketahui veroholic, berikut ini adalah mahluk kecil yang apabila diperbesar ribuan kali akan memiliki bentuk yang sangat seram dan terlihat seperti monster.

Tungau




Tungau adalah sekelompok hewan kecil bertungkai delapan yang, bersama-sama dengan caplak, menjadi anggota superordo Acarina. Tungau bukanlah kutu dalam pengertian ilmu hewan walaupun sama-sama berukuran kecil (sehingga beberapa orang menganggap keduanya sama). Apabila kutu sejati merupakan anggota Insecta (serangga), tungau lebih berdekatan dengan laba-laba dilihat dari kekerabatannya.


Kutu kepala manusia


Kutu kepala adalah sejenis parasit penghisap darah yang biasanya hidup dibagian kepala. Kutu betina mampu bertelur enam buah sehari. Telur ini selalu melekat dengan kuat pada rambut. Telur-telur ini akan menetas setelah kurang lebih 8 hari. Kutu kepala merebak dengan cepat melalui sentuhan dengan rambut yang bermasalah. Ia juga dapat melompat ke kepala melalui berus atau sikat rambut, topi, bantal dan tuala.


Belatung


Belatung atau bernga/berenga adalah larva dari lalat. Beberapa jenis belatung yang ditemukan dalam mayat dapat berguna bagi ilmuwan forensik. Dari tahapan perkembangan, belatung ini dapat digunakan untuk menandakan lamanya waktu sejak kematian, dan juga tempat organisme bersangkutan mati.


Ukuran belatung lalat rumah tangga adalah 9,5–19,1 mm. Identifikasi belatung menggunakan klasifikasi yang disebut tahapan "Instar". Belatung tahap instar I panjangnya 2–5 mm; instar II 6–14 mm; instar III 15–20 mm. Masing-masing tahap tersebut berlangsung selama berturut-turut 2–3 hari, 3–4 hari, dan 4–6 hari (rata-rata untuk lalat rumah) sejak telur diletakkan. Dengan menggunakan data tersebut dan tanda-tanda lain, waktu kira-kira sejak kematian dapat diperkirakan oleh ilmuwan forensik.


Earwig


Earwig sebenarnya adalah sebutan orang barat terhadap serangga ini. Di beberapa daerah di Indonesia sendiri, hewan ini dikenal dengan nama cocopet. Nama "earwig" berasal dari kata-kata dalam bahasa Inggris "ear" (kuping) & "wiggle" (sesuatu yg bergerak). Nama itu muncul karena adanya mitos bahwa hewan ini biasa masuk ke dalam telinga manusia & kemudian tinggal di dalamnya. Mitos yg sepenuhnya salah, namun earwig memang kadang-kadang tidak sengaja masuk ke lubang telinga karena mencari tempat persembunyian mengenai hal itu akan dibahas di bawah.


Earwig mudah dikenali dengan melihat tubuhnya yg kecil & ekornya yg panjang dengan semacam capit di ujungnya. Earwig sendiri rata-rata memang berukuran kecil - umumnya sekitar 1-3 cm, walaupun earwig St. Helena bisa tumbuh hingga ukuran 8 cm. Ekor (atau lebih tepat abdomennya) earwig sangat lentur sehingga ia bisa membengkokkan ekornya ke depan seperti kalajengking & menggunakan capit di ujungnya untuk berbagai keperluan.


Mereka bisa menggunakan capit di ujung ekornya untuk menangkap - dan kadang-kadang sampai memotong mangsa & musuhnya. Beberapa spesies earwig juga diketahui mengunakan capit di ujung ekornya sebagai alat bantu dalam perkawinan.


Beruang air


Tardigrades (dikenal dengan Water Bears / Beruang Air) merupakan bagian dari supefilum Ecdysozoa, filum Tardigrada. Ukurannya sangat kecil, hidup di air, dengan kaki berjumlah delapan. Tardigrades pertama kali dideskripsikan oleh Eprhaim Goeze pada tahun 1773.


Nama Tardigrades berarti “pejalan lambat” yang diberikan oleh Spallanzani (1777). Panjang tubuh tardigrades dewasa adalah 1,5 mm, paling kecil ukurannya 0,1 mm, larvanya berukuran 0,05 mm. Tardigrades bisa ditemukan di semua bagian dunia, mulai dari puncak Himalaya hingga di dasar samudera, dan dari kutub hingga di bagian ekuator. Tempat yang paling disukai di tempat berganggang. Di pantai, tanah maupun di air dapat dijumpai binatang mini ini. Hal yang paling menarik dari hewan ini adalah kemampuan untuk beradaptasi di lingkungan yang sangat ekstrim.
Tardigrades dapat bertahan di lingkungan yang beku (0 derajat celcius) hingga di tempat yang bertemperatur tinggi (151 derajat celcius). Bahkan dapat bertahan terhadap radiasi 1.000 kali lebih tinggi dibandingkan jumlah radiasi di mana makhluk hidup lain dapat bertahan. Oleh karena itu, tardigrades dikenal sebagai hewan yang polyextremeophiles. Dengan kemampuan tersebut, tardigrades merupakan makhluk hidup yang dapat bertahan bila terjadi perang nuklir atau bencana alam lain yang ekstrim.


Bahkan tardigrades dapat hidup selama 120 tahun dalam kondisi kering. Kemampuan unik lainnya dari tardigrades adalah dapat bertahan di keadaan angkasa luar yang hampa udara. Pada suatu penelitian tardigrades dapat hidup selama10 hari di lingkungan luar angkasa. Tardigrades yang mengangkasa menggunakan pesawat luar angkasa FOTON-M3 oleh European Space Agency, dapat bertahan hidup dalam keadaan hampa udara, terpapar sinar kosmik, dan bahkan dapat bertahan terhadap radiasi UV matahari 1000 kali lebih tinggi dibandingkan radiasi di permukaan bumi.


Lalat buah


Drosophila melanogaster adalah jenis serangga bersayap yang masuk ke dalam ordo Diptera, (bangsa lalat). Spesies ini umumnya dikenal sebagai lalat buah dalam pustaka-pustaka biologi eksperimental (walaupun banyak jenis lalat-lalat buah lainnya) dan merupakan organisme model yang paling banyak digunakan dalam penelitian genetika, fisiologi, dan evolusi sejarah kehidupan. Drosophila melanogaster populer karena sangat mudah berbiak (hanya memerlukan waktu dua minggu untuk menyelesaikan seluruh daur kehidupannya), mudah pemeliharaannya, serta memiliki banyak variasi fenotipe yang relatif mudah diamati.


Rayap





Rayap adalah serangga sosial anggota bangsa Isoptera yang dikenal luas sebagai hama penting kehidupan manusia. Rayap bersarang di dan memakan kayu perabotan atau kerangka rumah sehingga menimbulkan banyak kerugian secara ekonomi. Rayap masih berkerabat dengan semut, yang juga serangga sosial. Dalam bahasa Inggris, rayap disebut juga "semut putih" (white ant) karena kemiripan perilakunya. 

Kutu daun


Kutu daun kapas Aphis gossypii Glover (Homoptera: Aphididae) merupakan salah satu hama yang menyerang daun muda dan pucuk tanaman , terutama pada tanaman musim kemarau. Serangga ini bersifat polifag dan kosmopolitan, menyerang dengan cara menusuk dan mengisap cairan sel-sel epidermis dan mesofil daun dengan menggunakan stiletnya.

No comments: