Milner yang hingga kini masih aktif bekerja di Universitas McGill, Montreal, Kanada, bertanggung jawab atas sejumlah penemuan besar di bidang memori atau ingatan. "Ini menjadi kejutan besar bagi saya," katanya, seperti dikutip dariFox News.
Milner menceritakan kariernya bermula dari kecintaannya terhadap matematika. Ia menemukan obesesinya terhadap ilmu pengetahuan saat mempelajari psikologi eksperimental di Universitas Cambridge pada akhir 1930an. "Memori atau ingatan bukanlah topik yang populer saat saya mulai menekuninya," katanya.
Setelah menunjukkan bakatnya memeriksa pilot pesawat tempur selama Perang Dunia II, ia bergabung dengan Institut Psikologi Universitas Montreal, Kanada, sekitar 1944. Namun, tidak sampai 1950, ia berlabuh ke Universitas McGill, dan memulai studi doktornya di Montreal Neurological Institute (MNI).
Milner dianggap sebagai pencetus neuropsikologi, disiplin ilmu yang meneliti hubungan antara struktur otak dan perilaku psikologis. Ia jugalah yang mengembangkan jenis prosedur bedah untuk membantu mengobati pasien dengan epilepsi yang parah.
"Saya mulai mendalami tentang memori karena banyak pasien memiliki masalah dengan ingatan. Ketika banyak pasien datang, dan mengatakan bermasalah dengan ingatan, Anda tidak mungkin mengatakan, 'Oh, saya tidak tertarik, saya tak mempelajari itu'. Tapi, harus bisa mengatakan, 'Anda benar-benar memiliki masalah ingatan? Coba kita lihat'."
Milner terpilih melalui penjurian ketat dewan juri yang terdiri dari 10 ilmuwan penting, lima di antaranya peraih Nobel. Mereka yang menerima penghargaan ini biasanya memiliki peluang besar untuk menerima penghargaan lain, termasuk Nobel.
Ia berencana menyumbangkan hadiah uang senilai US$100 ribu atau sekitar Rp900 juta ke The Brenda Milner Foundation. Lembaga yang ia bangun dari tabungan pribadi selama karier hidupnya itu rutin memberikan beasiswa postdoctoral di bidang ilmu saraf kognitif di Montreal Neurological Institute.
'Nobel' Khusus WanitaPearl Meister Greengard Prize merupakan penghargaan tahunan yang diberikan khusus untuk ilmuwan wanita berprestasi di dunia. Digagas oleh seorang profesor Universitas Rockefeller yang juga peraih Nobel, Paul Greengard.
Gagasan muncul setelah Greengard merasakan diskriminasi terhadap kaum wanita di bidang keilmuan. Ia mengabadikan nama ibunya, Pearl Meister, sebagai bentuk persembahan atas perjuangan melawan maut saat melahirkannya.
"Ibu saya meninggal saat melahirkan saya. Dari semua yang saya dengar, dia seorang wanita hebat. Hanya, dia tak memiliki kesempatan untuk membangun karier, karena saat itu dia masih sangat muda," kata Greengard, yang mengawal ajang penghargaan tersebut selama delapan tahun terakhir.
No comments:
Post a Comment