Sejak berlajar garis bilangan di sekolah dasar, urutan angka dari yang paling kecil ke yang lebih besar selalu berjalan dari kiri ke kanan. Kecenderungan ini juga terbawa sampai dewasa, bahkan ketika sudah lama tidak bersentuhan dengan pelajaran matematika.
Anita Eerland, seorang psikolog dari Erasmus University Rotterdam membuktikan bahwa ketika seseorang memikirkan angka maka postur tubuhnya bisa terpengaruh. Saat duduk maupun berdiri, kemiringannya bisa memperkirakan angka yang dipikirkannya.
"Kemampuan kognitif merupakan integrasi dari beragam sumber informasi yakni memori, bayangan visual dan juga informasi tubuh misalnya postur," tulis Eerland dalam jurnalPsychological Science seperti dikutip dari Medicalnewstoday, Jumat (11/11/2011).
Hal itu dibuktikan Eerland dengan meminta 33 mahasiswa untuk memperkirakan ukuran suatu benda misalnya tinggi menara Eiffel. Eerland kemudian menampilkan sebuah angka di layar, lalu meminta partisipan menilai apakah angka itu lebih besar atau lebih kecil dari jawaban yang sedang dipikirkan.
Hasiol analisis menunjukkan bahwa ketika memperkirakan angka yang lebih besar dari yang ditampilkan di layar, partisipan cenderung miring ke kanan. Sebaliknya ketika para partisipan memikirkan angka yang lebih kecil maka posisi duduknya cenderung miring ke kiri.
Eerland menegaskan bahwa penelitian ini tidak membuktikan bahwa sikap atau postur tubuh menentukan pikiran, namun ada hubungan bahwa pikiran bisa mempengaruhi postur. Artinya seseorang tidak akan mengubah pikirannya hanya karena postur atau sikapnya berubah.
No comments:
Post a Comment