Pernah tahu soal Sleep Paralysis? Itu lho, gangguan waktu tidur antara sadar dan tidak seperti sedang ditindihi sesuatu atau seseorang (makhluk halus?). Menengok susah banget, mau teriak susah. Biasanya di sini disebut tindihan atau tindihen. Nah, bagi Anda yang sering mengalaminya, sekarang sudah ada metode efektif untuk mengobatinya.
Pasien paralysis kini bisa punya harapan baru, yaitu terapi dengan bermain musik dengan pikiran! Ya, terapi model baru ini menggunakan antarmuka (interface) yang dapat dikontrol dengan pikiran. Hasilnya nanti diterjemahkan ke dalam notasi-notasi musik.
Pengguna teknologi unik ini mesti mengajari diri sendiri bagaimana mangasosiasikan sinyal otak dengan tugas-tugas tertentu, yang mengakibatkan aktivitas neuronal supaya scanner otak dapat membacanya. Hasil pembacaan tersebut kemudian diubah menjadi notasi musik.
Ini adalah cara baru dan tentunya unik penggunaan antarmuka otak dengan komputer, yang selama ini telah dicoba untuk hal-hal seperti mengendarai mobil, mengendalikan robot, serta bermain gim video. Perangkat ini dikembangkan oleh Eduardo Miranda, seorang komposer spesialis musik digital dari Universitas Plymouth, Inggris. Miranda mengaku terpikat dengan ide menggunakan antarmuka kontrol otak untuk tujuan terapi.
Lebih jauh lagi, penderita gangguan neurodegenerative seperti Parkinson atau Alzheimer konon dapat juga menggunakannya bahkan untuk memicu memori atau emosi. Akan tetapi, pasien stroke atau yang sejenis tidak bisa berinteraksi dengan musik lebih dari sekedar mendengarkan saja. Dengan sistem ini, pasien dengan keterbatasan fisik mungkin dapat menggunakan musik untuk terapi, sehingga musik benar-benar bisa menjadi obat bagi jiwa manusia.
Miranda bersama pakar komputer di University of Essex telah menguji sistem ini pada pasien penderita locked-in syndrome, yang diajari cara kerjanya sekitar dua jam dan ternyata mereka bisa bermain musik menggunakan pikiran.
No comments:
Post a Comment