Tuesday, 31 July 2012

Penyebab Tiba-Tiba Mual Saat Gosok Gigi

Sebelumnya Anda tidak mengalaminya, namun sejak beberapa minggu terakhir ini Anda merasakan dorongan untuk muntah tersebut.

Meski begitu, jarang yang merasa mual hingga muntah. Kebanyakan orang hanya mengeluarkan suara ingin muntah, atau setelah bersendawa rasa mual itu hilang dengan sendirinya.

Penyebab rasa mual ini ada berbagai macam:

1. Anda memiliki tenggorokan yang sensitif. Bagian belakang tenggorokan mengalami kontraksi yang menghentikan obyek memasuki tenggorokan, kecuali saat Anda ingin menelan secara normal.

2. Anda menggosok gigi terlalu kencang sehingga menekan bagian dalam tenggorokan. Ingat kan, seorang penderita bulimia biasanya mencolok mulutnya sampai akhirnya memuntahkan makanannya.

3. Faktor psikologis, karena Anda pernah muntah saat menggosok gigi terlalu kencang. Kejadian tak sengaja itu rupanya membekas, sehingga Anda selalu merasa khawatir akan muntah saat menggosok gigi. Pikiran negatif juga bisa menyebabkan kejadian yang negatif.

4. Ada yang mengatakan bahwa mual saat menggosok gigi juga disebabkan oleh naiknya asam lambung (maag). Coba Anda perhatikan, apakah di antara busa pasta gigi Anda terdapat cairan kental berwarna bening kekuningan?

5. Anda sedang hamil, sehingga rasa mual merupakan bagian dari morning sickness yang Anda alami.

Berdasarkan berbagai penyebab ini, Anda sebenarnya dapat mengatasi rasa mual saat menggosok gigi tersebut.

1. Bernafas melalui mulut saat menggosok gigi. Tarik nafas dalam-dalam saat ingin muntah, dan hindari menahan nafas, atau berkonsentrasi bernafas dengan satu cara, karena hal itu hanya akan memperparah keadaan.

2. Jangan membuka mulut terlalu lebar atau dengan kaku. Lemaskan otot-otot mulut dan tenggorokan Anda. Bila memungkinkan, gosoklah gigi Anda perlahan-lahan tanpa membuka mulut. Jika asam lambung naik, buang dulu busa pasta gigi Anda.

3. Jangan memasukkan sikat gigi terlalu dalam, dan menyikat dengan kuat, karena tanpa sengaja tangan Anda bisa menyodok terlalu keras.

4. Ganti sikat gigi dengan bulu yang lebih lembut, atau ganti pasta gigi dengan rasa yang tidak terlalu pedas. Anda bisa memilih pasta gigi yang rasanya Anda sukai.

5. Minum air hangat saat bangun tidur, lalu berkumur dengan air hangat saat menggosok gigi.

6. Jika Anda tidak yakin dengan kebersihan gigi karena berhenti menggosok gigi sebelum menyentuh semua gigi, bantu dengan obat kumur atau tongue scrapers untuk membersihkan lidah Anda (Anda bisa membelinya di apotek).

7. Jika penggunaan tongue scrapers tetap membuat Anda mual, gunakan dental floss untuk menyapu lidah Anda. Ambil floss sepanjang biasanya, lalu sapukan ke lidah Anda dari dalam ke luar. Cara ini akan cukup berhasil untuk yang memiliki tenggorokan sensitif.

4 ORANG YANG MERINDUKAN SURGA


1. Orang yang senantiasa membaca Al-Qur'an.
Nampaknya wajar jikalau syurga merindukan ahli qur'an ini karena sejak didunia saja mereka sudah diservis oleh Allah dengan ketenangan bathin, kasih sayang-Nya, kecintaannya, kemuliaan dan selalu di ingat oleh-Nya.

2. Penjaga lidah.
Memang lidah tak bertulang tapi ia lebih tajam dari sebilah pedang, dampaknya akan mengakibatkan peperangan antar suami isteri, antar kelompok, bahkan antar dua bangsa. Efek negatifnya akan membuat orang menjadi sengsara, akan melenyapkan pahala kebaikan yang kita buat seperti api memakan kayu bakar, akan membuat puasa jadi hampa dan sia-sia. Namun bila kita menjaganya, subhanallah… begitu banyak kenikmatan akan kita raih, dengan lisan kita berdakwah, dengan lisan kita bertilawah, dengan lisan kita berdo'a.

3. Pemberi makan orang yang kelaparan.

Sungguh, Allah Yang Maha berterimakasih (Syakuur) akan membalas sekecil apapun kebaikan kita kepada orang lain. Bila kita memberi minum kepada saudara kita yang kehausan maka Allah akan memberi kita minum pada hari kiamat nanti disaat orang-orang sedang dilanda dahaga, Bila kita memberi makan kepada saudara kita yang sedang kelaparan, niscaya Allah akan memberi kita makan di saat orang-orang kelaparan pada hari akhir nanti, Bila kita memberi pakaian kepada saudara kita didunia ini, niscaya Allah akan memberi kita pakaian yang indah disaat orang-orang telanjang pada hari perhitungan nanti, bila kita memudahkan urusan saudara kita yang sedang kesulitan dan dihimpit permasalahan, yakinlah bahwa Allah akan memudahkan urusan kita sejak didunia ini. Pertolongan Allah akan datang kepada seorang hamba manakala sang hamba menolong saudaranya.

4. Orang-orang yang berpuasa di bulan ramadhan.
Di bulan yang mulia yang penuh berkah, rahmat, ampunan ini Allah menjanjikan kepada kita akan pembebasan dari panasnya api neraka, pedihnya azab neraka dan kejamnya siksa neraka bila kita berpuasa, dan menghidupkan malamnya dengan shalat, qiro'at dan kholwat serta ibadah apapun dengan hanya mengharap ridho-Nya.
Bila empat amal ini kita lakukan, nampaknya wajarlah bila syurga merindukan kehadiran kita…Amien.

Anda termasuk golongan yang mana??? 
Jika anda belum termasuk ke dalam salah suatu golongan di atas, segeralah bertobat jika anda menginginkan surga.

9 CARA HEBAT TETAP SEHAT SAAT PUASA




Beberapa tips agar tetap sehat selama puasa.

1.KONSULTASI KESEHATAN


Sebelum mulai berpuasa, ada baiknya untuk mengonsultasikan kesehatan Agan dengan dokter. Tanyakan mengenai pola makan, waktu yang tepat untuk meminum obat atau multivitamin dan juga jenis olahraga yang boleh dilakukan selama berpuasa.

2.SAHUR

Peran sahur saat berpuasa sangatlah penting. Menu yang dimakan bisa memengaruhi kerja tubuh Agan selama seharian penuh. Konsumsilah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti ubi, jagung, singkong, oatmeal, roti gandum dan nasi merah karena bantu menahan kenyang lebih dari 6 jam. Protein, buah, sayur serta air putih yang cukup juga bantu menjaga stamina Agan selama puasa.

3.HINDARI MAKAN BERMINYAK


Hindari mengonsumsi makanan berminyak. Makanan ini akan membuat sel darah merah menggumpal sehingga menyebabkan aliran oksigen menjadi berkurang hingga 20 persen. Akibatnya Agan akan mengantuk pada siang hari.

4.RUANGAN SEJUK

Ketika udara semakin panas dan terik, usahakan untuk beraktivitas di dalam ruangan yang dingin atau tempat teduh. Batasi pula aktivitas fisik agar Agan tidak mudah lelah.

5.BERBUKA YANG CUKUP

Berbuka puasa dengan makan secukupnya. Langsung memakan banyak makanan hanya akan membuat perut terasa sesak akibat lambung akan mengecil dan enzim-enzim pencernaan berkurang. Para pakar kesehatan menganjurkan untuk makan secara bertahap, mulai dari air putih beberapa teguk, sedikit makanan manis, dan selang minimal setengah atau satu jam baru makan besar.

6.MAKANAN MANIS

Banyak orang yang keliru mengartikan maksud dari 'berbuka dengan yang manis'. Mengonsumsi makanan atau minuman manis memang baik dilakukan pada saat buka puasa, agar dapat segera memulihkan energi setelah seharian berpuasa. Tapi yang keliru adalah porsi makanan atau minuman manis yang dikonsumsi terlalu banyak, apalagi jika rasa manis tersebut terbuat dari gula.

7.HINDARI KOPI DAN SODA

  


Pada saat makan malam, pastikan untuk tidak makan terlalu banyak untuk mencegah obesitas. Selain itu, hindari meminum kopi dan soda karena bisa buat Agan sulit tidur dan menimbun banyak lemak. Ganti kedua minuman tersebut dengan air mineral dan jus buah.

8.OLAHRAGA

Lakukan olahraga ringan saat malam hari. Misalnya dengan berjalan kaki selama 15 hingga 20 menit setelah makan malam.

9.POLA TIDUR

Selain memerhatikan asupan makanan, pengaturan pola tidur juga merupakan hal yang penting. Mengantuk selama puasa bukanlah disebabkan karena tak makan dan minum seharian, melainkan karena tak memiliki waktu tidur yang cukup. Jika harus bangun pagi untuk menyiapkan makan sahur, maka pada malam harinya Agan tidak boleh begadang untuk keperluan yang tidak terlalu penting.

Thursday, 26 July 2012

PENELITI : "PUASA BIKIN PANJANG UMUR...."



Anda tahu rahasia dari hidup yang lebih sehat dan panjang umur? Jelas-jelas itu bukan botox. Ada satu cara yang lebih mudah dan murah daripada itu, yaitu berpuasa!  

Hal ini menarik untuk diperhatikan, karena berpuasa selama ini lebih dilihat sebagai suatu ritual keagamaan, tetapi penelitian ilmiah juga memberikan jaminan keuntungan dari puasa. Mengurangi tubuh Anda dari asupan makanan akan bisa membantu tubuh.

Suatu ungkapan kuno dari Yunani mengatakan, "Daripada menggunakan obat-obatan, berpuasalah". Dalam ajaran agama Kristen, Yesus mengatakan untuk berpuasa selama 40 hari dalam suatu meditasi. Sedang pada umat muslim di seluruh dunia selalu berpuasa selama 30 hari setiap tahunnya selama bulan suci Ramadhan.

Kita selalu dinasehati ketika sakit, yang terbaik haruslah tetap makan agar bisa menjaga tenaga kita. Sebenarnya, kenyataannya bukan itu. Jika seorang yang sakit benar-benar berpuasa, tenaga yang lebih banyak akan tersedia untuk membantu untuk memerangi penyakit karena tubuh dibebastugaskan dari tugas mencerna makanan.

Energi yang dibutuhkan untuk mencernakan makanan sangatlah besar. Selalu ada nasehat agar tidak berenang setelah makan atau kalau tidak dituruti kita akan kram di dalam air. Contoh lain yaitu dalam festival seperti Thanksgiving ketika orang-orang makan seperti tidak ada hari esok. Setelah makan sebanyak itu, akan terasa bertenaga atau lelah? Contoh yang mudah yaitu ketika makan besar sebelum tidur, ketika bangun akan terasa sangat lelah. Alasannya semua di sini sangat mudah, mencerna makanan membutuhkan energi yang sangat besar.

Ketika Anda berpuasa, semua energi yang ada akan difokuskan untuk mengeliminasi racun yang ada dalam badan. Sayangnya hanya binatang dan bayi yang tetap punya insting alami ini ketika sakit dan menolak untuk makan.

Penelitian pada keuntungan berpuasa
Dr. Ray Walford, peneliti terkenal dari UCLA mengatakan,"Mengurangi makan sejauh ini adalah satu-satunya metode yang kami ketahui secara konstan memperlambat proses penuaan dan memperpanjang jangka waktu maksimum hidup dari hewan berdarah panas. Penelitian ini tidak diragukan lagi juga dapat dipakai untuk manusia karena berlaku untuk setiap spesies yang selama ini diteliti."

Penelitian itu juga menyimpulkan kalau membatasi masuknya makanan dalam tubuh akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memperlambat kemunduran fisiologis tubuh.

Berpuasa pada intinya adalah suatu metode untuk memberi suatu hari libur pada sistem pencernaan sehingga proses pemulihan dapat dijalankan.

Ahli kesehatan menyarankan berpuasa sehari dalam satu bulan, bahkan untuk orang yang sehat. Bagi kaum muslim dianjurkan untuk berpuasa dua kali dalam seminggu sebagai tambahan dari puasa wajib selama 30 hari dalam setiap tahunnya.

Penelitian demi penelitian telah menunjukkan cara terpasti untuk memperpanjang umur adalah dengan mengurangi jumlah makanan yang dimakan.

Sebagai contoh sebuah penelitian di Universitas Cornell oleh Dr. Clive McCay. Dia memakai tikus sebagai objek penelitian. Dengan mengurangi separuh jumlah makanannya, telah berhasil menduakalikan masa hidupnya. Penelitian lain di Universitas Texas yang melibatkan 3 grup tikus, juga menghasilkan catatan menarik. Grup pertama, makan sebanyak yang mereka mau. Grup kedua, jatah makannya dikurangi sampai lebih dari separuh. Grup ketiga, bisa makan semaunya tetapi asupan proteinnya dikurangi sampai separuh. Hasil menakjubkan diperoleh. Setelah lebih dari 2 tahun, hanya 13% dari tikus pada grup pertama yang masih hidup. Pada grup kedua di mana jumlah makanan yang masuk dikurangi setengahnya, 97%-nya masih hidup. Di grup ketiga, hanya separuhnya yang masih tersisa.

Pesan di sini cukup sederhana, "Makanlah lebih sedikit, maka Anda akan hidup lebih lama." Jagalah perut Anda maka dia akan menjaga Anda. Jadi jangan ragu lagi untuk berpuasa!.

MUSLIM DI JERMAN BERPUASA SELAMA 18 JAM...

BERLIN--Puasa selama 18 jam sehari? Tentu sangat mengagetkan buat muslim Indonesia yang umumnya menjalani puasa di bulan Ramadhan selama 13 jam. Kekagetan itu dirasakan warga Indonesia, Erwida Maulia yang satu bulan ini mendapatkan kesempatan kursus dari pemerintah Jerman.
''Awalnya, pertama tahu bahwa kami harus puasa selama 18 jam (sepanjang musim semi), kami agak shock. Tapi, saya dan teman Indonesia yang satu itu bertekad akan mencoba dulu untuk betul-betul menjalaninya sesuai dengan waktu sini,'' tuturnya dari Berlin, Jerman, Kamis (19/08) dini hari waktu setempat.

Soal puasa di Jerman, tadinya Wida dan teman-teman satu kursus yang beragama Islam dari Indonesia dan Afrika ingin mencoba berkomunikasi dengan komunitas muslim di Jerman. Hanya, mereka pun tak sempat berkenalan dengan komunitas itu. Akhirnya, mereka pun mencari tahu dimulainya bulan Ramadhan dari situs internet www.islamicfinder.org. Situs internet itu ternyata sangat berguna untuk mengetahui waktu shalat di berbagai kota di dunia, termasuk arah kiblat.

''Sepertinya, mereka mengambil patokan mulainya puasa di Makkah. Jadi kami mulai puasa hari Rabu minggu lalu (11/08/2010),'' sambungnya.

Meski pun kaget dengan lamanya puasa di Jerman, dia dan teman se-Indonesianya bertekad terus menjalaninya. Sampai hari ini, mereka pun berhasil menjalaninya. ''Delapan hari Ramadhan sudah berlalu, dan ternyata alhamdulillaah kami kuat; bisa puasa dari sekitar pukul 03.00 sampai hampir pukul 21.00, hingga hari ini.''

Kenapa bisa kuat? Dia mengatakan, semua itu didasari dari niat. Selain itu, ada faktor lain yang ikut mendorongnya, yaitu cuaca. Sebetulnya, karena cuaca di sini cukup mendukung. Biarpun musim panas, di Hamburg (di mana dia tinggal sampai Jum'at, pekan lalu) dan di Berlin (tempatnya saat ini) udaranya sangat sejuk.

''Jadi, cuacanya enggak bikin kita cepat haus. Kalau mesti puasa 18 jam di tempat kayak Jakarta, yang udaranya amat panas, mataharinya menyengat, kayaknya sih enggak bakal sanggup,'' katanya sambil tertawa.

Ada lagi yang masih jadi tantangan buat Wida adalah justru waktu shalat. Karena, dia terlalu terbiasa dengan waktu shalat yang sangat teratur di Indonesia, akibatnya dia mengalami kesulitan untuk menyesuaikan dengan waktu shalat di Jerman.
''Bayangkan waktu subuh sekitar pukul 03.00 dan berakhir sekitar 05.30. Lalu Zuhur pukul 13.00, Ashar pukul 17.30, Maghrib hampir pukul 21.00, dan Isya hampir pukul 24.00,'' rincinya.

Waktu yang dirasakannya sulit adalah shalat Isya. Kalau mereka sholat Isya dan tarawih dulu baru tidur, kemungkinan besar sahurnya kesiangan, karena hanya tidur sekitar dua jam. ''Kalau tidur dulu, lalu baru bangun sahur, shalat isya dan tarawih, khawatir kebablasan dan waktunya terlalu mepet. Jadi, yah agak-agak 'trial and error' di sini.''

Wida mengaku tak pernah shalat di mesjid di Berlin. Soalnya, lokasi mesjidnya jauh dari lokasinya menginap dan juga jadwal pelatihan yang padat.

Tantangan yang lain adalah karena dia dan teman-temannya harus beraktivitas di sekitar orang-orang yang tidak tahu tentang puasa Ramadhan. Mereka sepertinya sangat kaget bahwa muslim harus puasa, tak makan dan minum selama 18 jam.
Kadang-kadang, tambah Wida, mereka menganjurkannya dan teman-teman kursus yang muslim untuk menunda puasanya di tanah air saja. Bahkan, kadang-kadang kalau ada di antara peserta Muslim yang mengantuk selama pelatihan, puasanya yang disalahkan, walau tak disampaikan secara langsung. ''Meskipun, sebagian besar sebetulnya ngantuk karena alasan yang lain, seperti memang suka bawaan ngantuk kalau pagi-pagi, atau karena malamnya habis main internet-an sampai hampir begadang, atau sebab-sebab yang lain.''

Tentu saja kalau puasa begini, Wida jadi kangen masakan ibunya di rumah. ''Kangen gorengan, teh manis hangat, dan es campur yang hampir selalu jadi menu berbuka di rumah. Aku juga kangen makan bakso habis shalat tarawih di Tangerang,'' tawanya sambil berharap, di akhir-akhir puasa, dia masih sempat mencicipi makanan kesukaannya itu.

Soal makanan halal di sana, dia tak menemukan banyak kendala. Umumnya, jurnalis salah satu media nasional di Jakarta ini umum memilih menu seafood supaya aman dan kadang-kadang disediakan makanan vegetarian. ''Waktu di Hamburg panitianya kadang nyediain ayam atau daging halal, jadi lumayan juga. Tapi di Berlin sini, cari makan sendiri. Jadi, kalo lagi kangen ayam atau daging, aku cari kedai kebab Turki yang biasanya pasang logo halal.''
Selama di Berlin, dia sangat berharap bisa mengunjungi pameran tentang Ramadhan di kota itu. Di Berlin ada pameran besar dalam rangka Ramadhan. Judulnya 'Nights of Ramadhan', yang berlokasi di Museum Island, Berlin. ''Berencana berkunjung ke sana, tapi belum sempat, nih.''

Dia pun sempat bertemu adiknya yang tinggal di Zwolle, Belanda di Hamburg. Adiknya itu juga agak kaget dengan lamanya puasa kali ini. Dia sudah tiga tahun di Belanda yang puasanya bahkan lebih pendek waktunya dari Indonesia. ''Dia sempat mengeluh pusing di hari pertama Ramadhan, tapi setelah diinterogasi ternyata itu karena dia enggak sahur. Jadi, aku bilangin dia supaya sahur yang benar, dan sekarang sepertinya dia lebih segar menjalani puasa.''

Dari semua yang dialaminya dalam berpuasa, Wida merasa belum bisa ibadah maksimal di sana. Dikiranya, ini karena masalah kebiasaaan saja, terlebih lagi, dengan perbedaan waktu Indonesia dan di Jerman. ''Aku enggak biasa sama pukul 19.00-20.00 yang masih terang benderang. Sering banget jadi lupa kalau itu sebetulnya sudah malam dan kami di sini masih aja beraktivitas seakan-akan masih siang.''

9 HALYANG SEBELUMNYA KITA ANGGAP TIDAK BOLEH DILAKUKAN SAAT PUASA


Seorang hamba yang taat dan memahami Al-Qur'an dan As-Sunnah tidak ragu lagi bahwa Allah menginginkan kemudahan bagi hambaNya dan tidak menginginkan kesulitan. Allah dan RasulNya –Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam telah membolehkan beberapa hal bagi orang yang puasa dan tidak menganggapnya suatu kesalahan jika mengamalkannya. Berikut ini diantara perbuatan-perbuatan tersebut beserta dalil-dalilnya :

1. Seorang yang Puasa Dibolehkan Memasuki Waktu Subuh dalam Keadaan Junub 

Diriwayatkan dari Aisyah dan Ummu Salamah -radhiallahu 'anhuma: "Bahwasanya Nabi –Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam memasuki waktu subuh dalam keadaan junub karena jima' dengan istrinya, kemudian beliau mandi dan berpuasa." (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Seorang yang Puasa Boleh Bersiwak (Menggosok Gigi)

Rasulullah –Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda: "Kalaulah tidak memberatkan umatku niscaya aku suruh mereka untuk bersiwak setiap kali wudhu". (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah –Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam tidak mengkhususkan orang yang puasa ataupun yang lainnya, ini sebagai dalil disunnahkan bersiwak (gosok gigi) bagi orang yang puasa dan lainnya setiap wudhu dan shalat.
Demikian pula hal ini umum di seluruh waktu, baik sebelum zawal (tergelincir matahari) atau setelahnya. Namun sebaiknya orang yang sedang berpuasa tidak menggunakan pasta gigi karena ada rasa dan aroma kuat yang dikhawatirkan ikut tertelan bersama ludah. Wallahu a'lam.
(“Majalis Syahr Ramadhan” hlm 112. Karya Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin dan kitab “48 Su’aalan Fi Ash-Shiyam Ajaba Alaiha Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin” hlm 63).

3. Berkumur-Kumur dan Istinsyaq (Memasukan Air ke Hidung Lalu Dikeluarkan Lagi Ketika Wudlu)

Karena Rasulullah –Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam berkumur dan beristinsyaq dalam keadaan puasa, tetapi melarang orang yang berpuasa berlebihan ketika istinsyaq (memasukan air ke hidung) Rasulullah –Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda: "…..dan bersungguh-sungguhlah dalam beristinsyaq kecuali apabila kamu dalam keadaan puasa." (HR. At-Tirmidzi, Abu Dawud, Imam Ahmad dll dengan sanad sahih).

4. Bercengkrama (Bercumbu) dan Mencium Istri

Ibunda Aisyah –Radhiallahu ‘Anha pernah berkata: "Bahwasanya Rasulullah –Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam mencium (isterinya) dalam keadaan puasa dan bercengakrama (bercumbu) dalam keadaan puasa, akan tetapi beliau adalah orang yang paling bisa menahan diri." (HR. Bukhari dan Muslim).
Hal ini diperbolehkan bagi mereka yang bisa menahan diri untuk tidak sampai keluar air mani atau menjurus kepada jima’.

5. Mengeluarkan Darah Untuk Pemeriksaan dan Suntikan yang Tidak Bertujuan Pengganti Makanan

Semua ini bukan pembatal puasa karena tidak ada dalil yang mengatakan batalnya puasa dengan hal-hal tersebut. Keterangan lebih lanjut dibahas dalam pembatal-pembatal puasa. (“Majalis Syahr Ramadhan” hlm 103. Karya Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin).

6. Mencicipi Makanan

Hal ini dibatasi selama tidak sampai tenggorokan dan tidak ditelan, berdasarkan riwayat dari Ibnu Abbas –Radhiallahu ‘Anhuma: “Tidak mengapa mencicipi kholl (cuka) atau sesuatu yang lain dalam keadaaan puasa selama tidak sampai ke tenggorokan.” (HR.Bukhari secara mu’allaq, dimaushulkan Ibnu Abi Syaibah dan Al-Baihaqi dengan sanad hasan).

7. Memakai Celak, Obat Tetes Mata dan Telinga dan Lainnya

Semua ini tidak membatalkan puasa, baik rasanya sampai di tenggorokan atau tidak, karena semua ini bukan makan dan minum dan tidak sama dengan makan dan minum. Inilah pendapat yang dikuatkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah –rahimahullah dalam risalahnya yang bermanfaat “Haqiqatus Shiyam”, serta muridnya Ibnul Qoyyim –rahimahullah dalam kitabnya ‘Zaadul Ma’ad”, juga para ulama yang lainnya seperti Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin–rahimahullah dll.
Imam Bukhari –rahimahullah berkata dalam kitab “Shahih Bukhari”: “Anas bin Malik, Hasan Al-Bashri dan Ibrahim An-Nakhai’ memandang tidak mengapa memakai celak (sipat) bagi orang yang berpuasa.”
(“Majalis Syahr Ramadhan” karya Syaikh Utsaimin, hlm 110 dan “Sifhat Shoum Nabi “ hlm 56).

8. Memakai Hand Spray (Obat yang Disemprotkan Melalui Mulut) Bagi Penderita Asma (Sesak Napas)

Fadhlilatusy Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin –rahimahullah berpendapat bahwa memakai obat seperti ini tidaklah membatalkan puasa karena tidak sampai masuk ke dalam perut dan tujuannya adalah untuk membuka saluran napas sehingga seorang yang sesak napas bisa bernapas kembali dengan lega dan normal. Beliau berpendapat bahwa hal ini bukanlah makan dan minum dan tidak sama dengan makan dan minum yang sampai masuk ke dalam perut.
(Kitab “48 Su’aalan Fi Ash-Shiyam Ajaba Alaiha Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin” hlm 62-63, jama’ wa tartib: Salim bin Muhammad Al-Juhani).

9. Mengguyurkan Air Dingin ke Atas Kepala dan Mandi

Bukhari menyatakan di dalam kitab “Shahih Bukhari”: (Bab Mandinya Orang yang Puasa), Ibnu Umar –radhiallahu anhuma membasahi bajunya kemudian dia memakainya ketika dalam keadaan puasa (membasahi dengan air untuk mendinginkan badannya karena haus ketika puasa).

Asy-Sya’biy -rahimahullah masuk kamar mandi dalam keadaan puasa.
Al-Hasan -rahimahullah berkata: “Tidak mengapa berkumur-kumur dan memakai air dingin (untuk mendinginkan badan) dalam keadaan puasa.”
Rasulullah –Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam mengguyurkan air ke kepalanya dalam keadaan puasa karena haus atau kepanasan.” (HR. Abu Dawud dan Imam Ahmad dengan sanad sahih.

“Shifat Shoum Nabi“ Karya Syaikh Salim Al-Hilaly dan Syaikh Ali Hasan, hlm 56 dan “Majalis Syahr Ramadhan” karya Syaikh Utsaimin, hlm 1112-113).
[Abdullah Shaleh Hadrami/ASH]

PENGHUNI GEDUNG INI BUKA DAN SAHUR DENGAN 3 WAKTU YANG BERBEDA

Khalifa Tower


Khalifa Tower of Dubai (Burj al-Khalifah bi Dubai) memiliki keunikan tersendiri terkait waktu berbuka puasa dan sahur. Di gedung tertinggi di dunia yang ketingginya mencapai 828 meter tersebut, waktu berbuka dan bersahurnya berbeda-beda sesuai dengan ukuran ketinggiannya. 


Kementrian Urusan Islam dan Amal Sosial di Emirat Dubai, UEA, menyerukan para penghuni gedung tersebut untuk berbuka dan bersahur di waktu yang tidak bersamaan, namun berbeda-beda, sesuai dengan kadar ketinggian di mana mereka tinggal dan berada. 


Kementrian tersebut pun memberikan kejelasan dan jadwal imsakiyyat (berbuka-bersahur) khusus bagi para penghuni Khalifa Tower. Dalam jadwal tersebut dijelaskan, jika penghuni lantai 1 sampai lantai 80 berbuka pada jam 19.00 waktu setempat, maka penguni lantai 81 sampai 150 berbuka dua menit kemudian (19.02), disusul dengan penghuni lantai 151 sampai 160, yang berbuka tiga menit berikutnya (19.05). 

Dijelaskan oleh keterangan tersebut, sebab utama perbedaan waktu imsakiyyat bagi para penghuni gedung tersebut adalah jarak matahari ketika terbit dan tenggelam. Bagi tingkat paling bawah, matahari terbenam lebih awal, sementara bagi tingkat tertinggi lebih terlambat lima menit. 

Ternyata ketinggian tempat tinggal kita juga mempengaruhi waktu puasa kita lo. Misalnya kita tinggal di gedung yang tinggi, bisa saja waktu puasa kita berbeda dengan orang yang tinggal di dekat gedung yang kita tempati.

Ulama terkenal di Dubai, Mohammed al-Qubaisi, mengatakan, seseorang yang tinggal di gedung tingkat tinggi berpuasa lebih lama dibandingkan seseorang berada di lantai bawah. 

Menurut Al-Qubaisi, seperti dilansir BBC, seseorang yang tinggal di tingkat 80 ke atas lebih lambat dua menit untuk berbuka puasa. Sedangkan yang tinggal di lantai 150 ke atas lebih lambat sekitar tiga menit. 

Alasannya, menurut Al-Qubaisi, penghuni apartemen di gedung tingkat tinggi melihat sinar matahari lebih lama dibandingkan yang berada di tingkat bawah. 

Al-Qubaisi mengatakan hal yang sama juga terjadi pada orang-orang yang tinggal di pegunungan.

Wednesday, 25 July 2012

ALASAN KENAPA KURMA COCOK DIMAKAN SAAT BUKA PUASA....

Kurma identik sebagai makanan manis untuk berbuka puasa. Tak hanya manis rasanya, tapi memiliki gizi yang baik dibanding manisan buah kering lainnya. 


Kebiasaan mengonsumsi makanan manis saat berbuka puasa juga merupakan salah satu kebiasaan yang dilakukan para nabi. Bahkan kebiasan itu telah menjadi sunnah rasul. Seperti dikutip dari laman Glamour.com, rasa manis buah kurma tidak seperti buah kering lainnya. Rasa manis dan masyirnya yang mudah meleleh di lidah memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, terutama saat dikonsumsi untuk berbuka puasa.Mengapa? Sifatnya yang mudah meleleh membuat kurma mudah dicerna. Hal ini tepat dikonsumsi saat buka puasa karena organ pencernaan, khususnya lambung membutuhkan makanan lembut setelah sehari tak tersentuh makanan. 


Tak hanya itu, kurma juga mengandung gula dan air sehingga membuatnya semakin mudah dicerna dan sampai ke darah. Kurma juga mengandung kalium yang bermanfaat mengendalikan tekanan darah dan membantu kerja otot. Kurma memang memiliki kandungan kalori lebih tinggi dibanding buah kering lainnya. Namun, kandungan kaliumnya mampu menekan natrium atau garam berlebih penyebab hipertensi. Itulah mengapa pengidap hipertensi juga sangat disarankan mengonsumsi kurma. Cukup konsumsi 5 buah kurma sehari demi mencukupi kebutuhan kalium harian. Para peneliti di University of Scranton menambahkan, kurma juga memiliki konsentrasi polyphenol tertinggi dibanding buah-buahan kering lainnya. Sebagai antioksidan, polyphenol berperan bagi kekebalan tubuh terhadap infeksi dan serangan penyakit.


Kurma, merupakan salah satu makanan khas saat bulan Ramadhan tiba. Setiap kali menjelang berbuka puasa, buah manis berwarna cokelat terang hingga gelap ini sering menjadi menu perdana berbuka. Dikutip dari Arab News, pakar kesehatan Paul Gross dalam bukunya 'Buah-buahan Super' menyebutkan ada beberapa faktor yang membuat jenis buah tertentu dikategorikan sebagai buah super. Yakni nutrisi, kandungan fitokimia, warna serta berbagai uji klinis mengenai manfaat buah. Kurma atau dalam bahasa ilmiahnya dactylifera phoenix merupakan buah asli dari Semenanjung Arab, Timur Tengah dan Afrika Utara. Warna kurma beragam, dari coklat terang hingga mendekati warna hitam. Bentuknya pun berbeda-beda, dari persegi panjang, bulat kecil hingga berukuran besar dan panjang. Kebanyakan buah potensial ekspor itu berupa kurma kering. Kurma kaya akan gizi, fitokimia, air dan gula alamiah untuk mempertahankan kesehatan suku badui saat di padang pasir. Kandungan fruktosa dan glukosa dalam kurma adalah sumber energi sekaligus kaya asam amino. 


Keuntungan lain kurma, buah ini rendah lemak namun kaya serat dan prebiotik dan pitosterol, yang membantu mengendalikan kadar kolesterol. Kurma kaya akan selenium, kalium, kalsium, magnesium, mangan, dan besi yang meningkatkan kekebalan serta melindungi jantung, membangun massa tulang, dan meningkatkan sel darah merah. Vitamin B dan C di dalamnya juga penting bagi kesehatan dan kekebalan tubuh. Asam lemak omega dalam kurma terbukti menyehatkan jantung, kulit, dan otak yang mirip dengan minyak zaitun. Kurma juga berfungsi sebagai buah detoksifikasi dan mengurangi radikal bebas dalam tubuh dengan kandungan karotenoid, polifenol, anthocyanin, proanthocyanidins oligomer, tanin, luteolin, quercetin, dan apigenin. Dari studi para ilmuwan Abu Dhabi, kurma terbukti mampu menekan bakteri menembus membran sel dan mencegah infeksi serta lebih tahan disimpan dalam jangka waktu lama. Di Arab, sejak dahulu, kurma telah dikenal sebagai pengobatan tradisional untuk banyak kondisi, mulai dari gangguan pencernaan dan pernafasan dan membangun tulang untuk kehamilan, kelahiran,membantu ibu menyusui, meningkatkan sperma, meningkatkan dorongan seksual, dan kesuburan hingga energi selama melahirkan, dan mencegah pendarahan.Jadi, sungguh cocok jika Anda memilih kurma sebagai menu berbuka untuk memulihkan energi setelah seharian berpuasa.