Otak Manusia dan kecanggihan di dalamnya
Disadari
atau tidak, berjuta karya manusia di dunia ini begitu dahsyat,
buktinya dengan hasil karya dan buah pikir seorang manusia, sebuah
peradaban dunia semakin berkembang, sebuah kecanggihan teknologi telah
mewarnai kehidupan kita, dan jutaan cendekiawan bermunculan dengan
sebuah temuannya yang maha dahsyat, sehingga kita dapat menikmati hasil
karya-karyanya saat ini. Subhanallah.. sebuah televisi yang kita tonton, Hand phone yang kita gunakan, dan sebuah gedung yang menjulang tinggi adalah salah satu bukti hasil karya manusia.
Kita terkadang tidak sadar bahwa
buku yang kita baca dan kita pelajari di depan mata kita itu adalah
hasil buah fikir seorang ilmuwan terdahulu, yang telah mengorbankan
waktu dan fikirannya untuk kemanfaatan yang berharga, sehingga kita
dapat merasakan manfaatnya saat ini. Kita menoleh sejenak ke belakang
untuk bercermin dari sebuah historis. Dimana para cendekiawan Islam
telah mampu menunjukkan hasil buah fikirannya. Seperti Ibnu Sina dengan
ilmu kedokterannya, Al-khawarizmi dengan matematikanya, Ibnu Rusyd
dengan ilmu Filsafatnya, dan banyak lagi ilmuwan-ilmuwan Islam yang
lainnya.
Allah SWT telah mengisyaratkan dalam
kitab-Nya bahwa kita sebagai manusia di tuntut untuk terus berfikir.
Allah tidak semata-mata menyuruh untuk berfikir tanpa potensi yang dia
anugrahkan untuk kita. Allah menciptakan organ penyimpan data dan
memori yang maha canggih dibandingkan dengan sebuah teknologi komputer
sekalipun, yaitu otak manusia. Tidak sedikit di tengah masyarakat awam
beranggapan bahwa kita jangan terlalu banyak berfikir, nanti otak kita
tidak akan mampu menampungnya, padahal subhanallah otak ini adalah anugrah yang telah Allah rancang dengan begitu canggih.
Perlu kita ketahui potensi yang
Allah berikan ini sangat luar biasa, secara biologis sel otak kita
sebanyak 200 milyar sebanyak bintang di galaksi, sekitar 100 milyar bit
otak kita dapat menampung informasi (sama dengan 500 ensiklopedia),
otak kita punya lebih dari 100 triliyun hubungan yang bisa menyaingi
komputer paling canggih sekalipun, sebanyak 300 Mil/jam kecepatan
pikiran kita dapat bergerak (lebih cepat dari kereta tercepat di
Jepang), dan banyak lagi mukjizat yang terkandung dalam potensi otak
kita.
Jangankan alam sekitar, diri sendiri
kita pun masih banyak menyimpan tanda tanya. Otak manusia bisa
disamakan dengan prosesor komputer. Bedanya, kinerja prosesor dapat
diuraikan secara logika, sedangkan otak kita tidak.
Ada sekian banyak misteri yang masih
menyelubungi seluk beluk otak manusia. Ilmuwan masih terus mencoba
mencari penjelasan ilmiahnya. Tapi tetap saja misteri itu merupakan
rahasia kehidupan ciptaan Allah yang luar biasa. Berikut diantara
misteri seputar otak manusia yang kita alami sehari-hari, tapi tetap
kita tak mampu mencari penyebabnya.
Salah satunya misteri tertawa adalah
hal yang paling sedikit dipahami dari perilaku manusia. Para ilmuwan
menemukan bahwa selama tertawa, ada tiga bagian otak yang terlibat.
Pertama, bagian yang berpikir sebelum kita memahami suatu gurauan.
Kedua, area yang bergerak untuk memberitahu otot kita untuk melakukan
sesuatu. Lalu sebuah area emosional yang menggugah perasaan geli. John
Morreall, ilmuwan peneliti humor dari College of William and Mary,
menemukan bahwa tertawa adalah respon bermain atas kisah yang tidak
sesuai dengan harapan. Tertawa juga mampu menular pada orang lain.
Selain itu, ada misteri dalam daya
ingat kita, beberapa pengalaman sulit dilupakan, sebaliknya kita justru
kerap melupakan hal-hal penting. Bagaimana itu bisa terjadi?
menggunakan teknik pencitraan otak, ilmuwan menemukan adanya mekanisme
yang bertanggungjawab pada penciptaan dan penyimpanan memori. mereka
menemukan hippocampus dan materi abu-abu otak yang berperan sebagai
kotak memori. Tapi mengapa ada memori yang mudah diingat dan dipukana,
masih tetap jadi misteri.
Dari sekian misteri yang diungkapkan
di atas menunjukkan bahwa kecanggihan operasional memori otak begitu
dahsyat sehingga manusia pun sulit untuk menguraikannya secara logika,
Malu rasanya bila anugrah ini kita sia-siakan, seyogiyanya sebagai
makhluk yang beriman mengapresiasi potensi yang Allah berikan ini
dengan rasa syukur kepada-Nya, salah satu bentuk syukurnya yaitu dengan
cara menggunakan otak ini untuk menginput ilmu, wawasan, informasi
yang dapat menghantarkan kita ke dalam kesejahteraan. Kita pelihara
otak ini agar tidak tekikis oleh virus-virus yang dapat
menghancurkannya, virus-virus itu akan muncul dari berbagai sudut, baik
secara intern yaitu dari mobilitas tubuh kita secara psikologis,
maupun virus secara ekstern yaitu virus yang ditransfer dari alam
lingkungan kita.
Otak kita itu persis seperti sebuah
memori pada komputer, terkadang bisa terkena virus. Ketika kita
mentransfer sebuah data dari USB yang di dalamnya terdapat virus ke
dalam komputer, kemudian kita tidak men-scan-nya dengan
software anti virus, maka dengan otomatis virus itu akan bersinggah
pada komputer . Begitu pun dengan otak manusia, Anda mungkin tahu bahwa
salah satu efek negatif minum minuman beralkohol adalah memutuskan
jutaan sel otak manusia, makanya jangan heran bila orang yang sedang
mabuk, akalnya tidak normal, rasa malunya hilang dan cara bicaranya
ngawur.
Selain itu, seorang ilmuwan ahli
otak dari inggris mengatakan bahwa ketika seseorang melihat foto atau
gambar yang berbau porno maka seribu memori yang tersimpan dalam
otaknya akan hilang, subhanallah.
Teringat sejarah seorang ulama ahli
fiqih, seorang mujtahid yang hafal Al-quran yaitu Imam Syafi’i, suatu
saat tanpa disengaja dia melihat betis seorang perempuan, sehingga
ketika dia muraja’aah (mengulang) hafalannya ada sebagian ayat yang dia lupa untuk dihafal. Namun ketika dia beristigfar
kepada Allah dari dosa yang tidak sengaja dia lakukan, akhirnya dengan
izin Allah dia kembali bisa menghafal ayat yang dia lupa.
Melihat dari peristiwa di atas,
terkadang kita merasa miris, kita sebagai pelajar terkadang tidak bisa
menjaga pandangan kita, makanya tidak heran jika secercah ilmu yang
kita fahami dan tersimpan pada memori otak kita banyak yang hilang
dengan sendirinya. Karena mungkin ilmu yang tersimpan pada memori otak
kita itu terkikis abis dengan virus-virus yang sengaja kita masukin ke
dalamnya. Terlebih lagi apabila belajarnya tidak sungguh-sungguh,
singkat kata pengeluaran lebih banyak dibandingkan dengan pemasukan
pada memori otak kita.
Oleh karena itu, mari kita syukuri
nikmat yang Allah berikan kepada kita ini dengan cara mengaplikasikan
potensi otak ini untuk terus belajar dan berkarya. Jangan biarkan
mutiara otak kita ini tertidur di atas bantal yang empuk, jangan
biarkan otak kita ini tersimpan abadi dalam kulkas kemalasan sehingga
otak kita membeku seperti es batu. Mari kita asah otak kita sehingga
menghasilkan sebuah maha karya yang bermanfaat, minimal untuk diri kita
sendiri, maksimalnya untuk orang lain.
No comments:
Post a Comment